Kabar Saham

Kabar Saham - Anda dapat melihat kabar saham di website yang ada dibawah ini.

  1. Dunia Investasi
  2. Pasar Dana
  3. Pasar modal Inilah
  4. ID Saham

Atau anda bisa mencari lebih banyak lagi dengan mengklik disini.

Semoga bermanfaat :)

Saham DGIK

Saham DGIK - Duta Graha Indah Tbk (IDX: DGIK) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia dengan kemampuan di bidang konstruksi dan engineering. PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (dahulu PT Duta Graha Indah Tbk) (DGIK) didirikan tanggal 11 Januari 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1982. Kantor pusat DGIK di Jalan Sultan Hasanuddin No. 69 Jakarta, sejak tanggal 13 Juni 2012 di Jalan Sunan Kalijaga No. 64 Jakarta dan mempunyai 11 cabang di beberapa daerah di Indonesia yaitu Surabaya, Padang, Pekanbaru, Makasar, Samarinda, Mataram, Kupang, Semarang, Medan, Aceh, Tobelo dan cabang di luar negeri yaitu di Timor Leste dan Brunei Darussalam.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DGIK adalah bergerak dalam jasa konstruksi, industri, perdagangan, agen/perwakilan, real estate, pertambangan, investasi dan jasa lain. Pada saat ini, kegiatan utama DGIK adalah menjalankan usaha-usaha di bidang jasa konstruksi gedung dan konstruksi pekerjaan sipil termasuk jalan, irigasi, waduk, pembangkit tenaga listrik, rel kereta api dan pelabuhan.
Pada tanggal 13 Desember 2007, DGIK memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 1.662.345.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp225,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Desember 2007.

Saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) kabarnya sedang diincar fund manager asing maupun lokal terkait kabar perseroan yang menjadi kontraktor proyek monorail. Selain itu, harga saham DGIK tertinggal jauh dari saham infrastruktur lainnya yang telah naik kencang.



Brand: Duta Graha 

Gambar Saham

Dibawah ini adalah beberapa contoh gambar saham.





Tentang Bentuk Saham, klik disini.

Saham BBRI

Saham BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - Sudah bertahun-tahun lamanya Bank BRI muncul sebagai bank berpenghasilan terbesar. Dan tentu saja, dengan laba bersih terbesar juga. Tahun lalu bank ini membukukan laba bersih Rp21,16 triliun. Bandingkan dengan laba bersih yang diraih Mandiri yang hanya Rp18,2 triliun.
Dengan performa yang kinclong ini, tak heran kalau saham BRI (BBRI) selalu mendapat rekomendasi beli dari kalangan analis. Tak tanggung-tanggung, kalangan analis asing maupun lokal, menargetkan sahamnya akan mencapai harga Rp11.000–11.500. Itu berarti, dibandingkan harga yang terbentuk pada Jumat (7/3/2014) kemarin yang mencapai Rp9.250, masih ada potensi penguatan sebesar Rp1.750–2.250 atau 19% hingga 24%.
Sebuah perhitungan yang boleh dibilang wajar. Sebab di kelasnya BBRI masih tergolong murah, dengan price to ratio (P/E) 9,7 kali dan EPS (earning price ratio/pertumbuhan laba per saham) 28%. Bandingkan dengan Bank Mandiri yang P/E-nya 11 kali dan EPS 20%.
Diperkirakan, angka laba bersih ini pun akan bertumbuh di tahun-tahun berikutnya. Tahun ini misalnya, Bank BRI diprediksi akan meraup keuntungan bersih Rp24,89 triliun dan Rp28,4 triliun di tahun depan.
Angka itu ada kemungkinan tercapai, karena berbagai aksi korporasi terus menerus yang dilakukan perseroan. Apalagi dengan keuntungan yang cukup tebal, yang membuat bank ini lebih leluasa dalam melakukan ekspansi.

Untuk melihat harga saham BBRI, klik disini atau disini 

Kinerja Saham

Dibawah ini saya mengambil salah satu contoh kinerja saham dari Bank BNI.

Harga Saham
(klik gambar untuk memperbesar)
Kronologis Pencatatan Saham
(klik gambar untuk memperbesar)




Saham Telkomsel

Saham TelkomselTelkomsel adalah operator selular yg mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT. Telkom Indonesia. Pemegang saham terbesar kedua adalah Temasek (Singapura).

Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di Indonesia dengan layanan pascabayar kartuHALO yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Saat itu, saham Telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Indosat. Pada tanggal 1 November 1997, Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan GSM prabayar.

Telkomsel mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia dengan 81,644 juta pelanggan per 31 Desember 2007 dan pangsa pasar sebesar 51% per 1 Januari 2007. Jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun 2007.

Telkomsel telah menjadi operator seluler ketujuh di dunia yang mempunyai lebih dari 100 juta pelanggan dalam satu negara per Mei 2011.
Telkomsel menggelar lebih dari 54.000 BTS yang menjangkau sekitar 97% wilayah populasi di Indonesia. Sebagai operator selular nomor 7 terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan, Telkomsel merupakan pemimpin pasar industri telekomunikasi di Indonesia yang kini dipercaya melayani lebih dari 122 juta pelanggan. Dalam upaya memandu perkembangan industri telekomunikasi selular di Indonesia memasuki era baru layanan mobile broadband, Telkomsel secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi 3G, HSDPA, HSPA+, serta uji coba teknologi Long Term Evolution (LTE). Kini Telkomsel mengembangkan jaringan broadband di 100 kota besar di Indonesia. Untuk membantu pelayanan kebutuhan pelanggan, Telkomsel kini didukung akses call center 24 jam dan 430 pusat layanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu simPATI (prabayar), Kartu AS (prabayar), dan kartuHALO (pascabayar). Selain itu, Telkomsel juga memiliki layanan internet nirkabel lewat jaringan telepon seluler, yaitu Telkomsel Flash. Telkomsel bekerja pada jaringan 900/1.800 MHz.

Bentuk Saham

Bentuk Saham - Bagaimana bentuk saham? Bentuk saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut memiliki hak atas keuntungan sebuah perusahaan, berapapun porsi yang dimilikinya. 

Selembar saham tentu memiliki harga. Harganya dapat dibedakan menjadi tiga: 
  1. Harga nominal: Harga yang tercantum dalam sertifikat saham. 
  2. Harga perdana: Harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di Bursa Efek. 
  3. Harga pasar: Harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Dibawah ini adalah salah satu contoh bentuk saham:

Semoga Bermanfaat :)


Untuk mengetahui kinerja saham, klik disini.